Kata ‘’profesional’’ berasal dari kata sifat yang bersifat pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersipakan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakuakan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Guru Profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Guru profesional senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya. Sedangkan Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran .
Guru yang masih mengajar dengan menggunakan metode lama akan kalah dengan teknologi digital yang membuat peserta didik menjadi malas belajar di kelas dan cenderung memilih teknologi digital sebagai solusinya. Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh guru maupun calon guru agar perannya sebagai komponen utama pendidikan tidak tergantikan oleh robot teknologi?
Saat ini dunia telah banyak mengalami kemajuan di bidang sains dan teknologi. Teknologi digital yang semakin canggih membuat orang mudah melakukan banyak aktifitas digital. Lalu bagaimana peran guru saat ini yang berada di tengah-tengah kemajuan teknologi yang semakin tak terbatas ini ? Tentunya persyaratan sebagai guru professional semakin di pertanyakan.
Beberapa hal berikut merupakan syarat agar menjadi guru profesional di era digital saat ini adalah sebagai berikut :
Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran yang mudah digunakan, misalnya saja AssemblrEdu (AR), MilleaLab (VR), Canva, maupun ClassPoint.
Semakin banyaknya orang yang mengakses teknologi digital seperti internet, tentunya semakin banyak pula situs maupun aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Media sosial hampir di akses oleh setiap orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan begitu sebagai guru yang memiliki skill digital harus mampu menafaatkan media sosial sebagai sarana edukasi yang menarik.
Saat ini, peserta didik cenderung menggemari gadget karena mereka dapat menemukan berbagai hal menarik di dalamnya. Sudah dapat dipastikan bahwa peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengeksplor media sosial. Susana belajar di kelas yang membosankan membuat anak cenderung menjadi pasif, dengan terciptanya suasana kelas yang menaik dapat membuat peserta didik betah belajar di kelas. Misalnya menyelingi pembelajaran dengan bermain game. Guru harus mampu menciptakan game-based learning agar di samping belajar, peserta didik di latih untuk berfikir kritis dengan game yang menyenangkan tersebut. Guru dapat mengembangkan multimedia pembelajaran berbasis game secara mudah melalui platform Genially ini.
Di era sekarang, dunia menjadi serba digital dan semakin tak terbatas, guru di tuntut untuk bisa berbahasa asing terutama bahasa internasional yang digunakan PBB. Perkembangan global ini menjadikan guru harus beradaptasi dengan perkembangan global dalam konteks pendidikan. Dengan begitu guru mampu mempelajari ilmu pengetahuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih beragam.
Selain keempat hal di atas, di era saat ini guru juga harus mampu berkolaborasi dengan sesama pendidik dari berbagai wilayah Indonesia. Bahkan jika bisa, mereka juga dapat berkolaborasi dengan sesama pendidik dari berbagai negara. Hal ini amat penting, untuk menciptakan semangat dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas di era digital. Semangat berkolaborasi juga dapat meningkatkan keterampilan digital guru, biasanya hal ini didapat dari melakukan diskusi dan sharing bersama. Sebagai contoh, guru maupun calon guru dapat bergabung dengan High Tech Teacher Indonesia yang merupakan forum pendidik dan calon pendidik dalam mempelajari pemanfaatan teknologi terkini untuk pendidikan.
Dengan beberapa keterampilan di atas guru bisa di sebut profesional di era digital saat ini, bukan guru yang hanya mampu mengajar karena menggugurkan tugasnya saja. Dengan kerampilan tersebut, guru mampu menciptakan generasi-generasi yang berkualitas.
Referensi : https://hightechteacher.id/bagaimana-menjadi-guru-profesional-di-era-digital-saat-ini-yuk-cari-tahu/
Metode mengajar adalah proses yang teratur dan sistematis yang dilakukan guru kepada siswanya dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar digunakan oleh guru agar siswa menguasai dan memahami apa yang diajarkan.
Tujuan Metode Mengajar adalah :
Membantu proses pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Memudahkan dalam menemukan, menguji, serta menyusun data yang diperlukan untuk mengembangkan disiplin suatu ilmu.
Menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menghidupkan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan penuh motivasi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi.
Membantu siswa dalam mengembangkan potensi dalam diri sehingga lebih terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Untuk menerapkan suatu model pembelajaran, Bapak dan Ibu Guru perlu memperhatikan kondisi kelas atau sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana seperti teknologi pendukung, semangat belajar siswa, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu Bapak dan Ibu Guru perhatikan untuk menentukan metode mengajar di kelas:
Menyesuaikan metode mengajar dengan tujuan pembelajaran.
Melihat materi pembelajaran yang akan disampaikan.
Metode mengajar dipilih berdasarkan kemampuan guru.
Memperhatikan kondisi siswa.
Menyesuaikan sumber dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Melihat kondisi sekolah, kelas, atau tempat belajar.
Ketersediaan waktu dengan metode mengajar yang dipilih.
Saat memilih suatu metode mengajar, maka Bapak dan Ibu guru juga perlu memperhatikan beberapa prinsipnya. Perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak ada metode mengajar yang unggul, karena setiap metode mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Begitu juga dengan perilaku dan ketertarikan siswa terhadap suatu metode pembelajaran. Karena itu, suatu metode mengajar akan menjadi efektif jika sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
Sebagai rekomendasi, berikut ini adalah beberapa macam metode pembelajaran yang bisa Bapak dan Ibu Guru terapkan dalam kelas.
Metode Ceramah
Ceramah adalah metode mengajar di mana Bapak dan Ibu Guru menceritakan atau menyampaikan materi secara lisan. Dalam metode ini, siswa cenderung pasif karena hanya mendengarkan penjelasan Bapak dan Ibu Guru. Beberapa ahli juga menyebut metode ini sebagai metode konvensional.
Metode Tanya Jawab
Dari penamaannya, tentu saja metode ini menggunakan bentuk pertanyaan dari guru yang kemudian dijawab siswa. Tapi bisa juga sebaliknya, di mana siswa memberikan pertanyaan dan guru menjawabnya untuk menjelaskan materi.
Metode Diskusi
Melalui metode diskusi, siswa harus mampu memecahkan atau menemukan solusi dari suatu permasalahan. Umumnya, metode diskusi dilakukan dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok lalu guru akan memberikan suatu topik terkait materi yang harus didiskusikan siswa dalam kelompok.
Metode Resitasi
Metode pembelajaran resitasi adalah metode mengajar yang mengharuskan siswa untuk membuat resume atau ringkasan dari materi yang sudah disampaikan Bapak dan Ibu Guru.
Metode Demonstrasi
Melalui metode mengajar demonstrasi, Bapak dan Ibu Guru harus memberikan contoh secara langsung terkait materi yang disampaikan atau bisa juga memperlihatkan bagaimana proses terjadinya suatu hal. Seperti dalam materi perubahan bentuk zat, Bapak dan Ibu Guru bisa menampilkan secara langsung bagaimana es batu bisa mencair.
Metode Eksperimen
Metode mengajar ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu permasalahan. Melalui eksperimen yang dilakukan, siswa akan melakukan serangkain proses ilmiah dan uji coba sampai mendapatkan sebuah hasil atau kesimpulan yang dianalisis bersama.
Metode Karya Wisata
Metode karya wisata atau field trip biasanya menjadi metode mengajar yang paling disukai siswa karena mereka bisa belajar sekaligus berkunjung ke suatu tempat untuk melakukan pengamatan secara langsung. Tidak perlu pergi jauh dari sekolah, Bapak dan Ibu Guru bisa mengajak siswa berkeliling daerah sekolah contohnya untuk mempelajari makhluk hidup atau lingkungan.
Referensi : https://www.zenius.net/blog/metode-mengajar-efektif